Seringkali saya menjumpai customer yang mempunyai ide untuk mengubah kemasanya menjadi lebih baik, tetapi ketika saya bertanya kepada mereka warna apa yang disukai, model apa yang disukai, dan gambar seperti apa yang mereka inginkan, jawaban mereka sembarang, pokok yang bagus gimana.
Jawaban mereka bukan membantu saya tapi malah membingungkan saya, karena baik bagi saya belum tentu cocok bagi mereka. Akhirnya ketika proses mendesign dimulai banyak ketidak cocokan yang customer katakan. Hal ini disebabkan ketidakpahaman saya terhadap selera customer.
Lalu bagaimana menggabungkan antara selera customer terhadap design yang diinginkan dengan proses design itu sendiri?
Dalam artikel yang saya baca pada harian Kompas tgl 20 Juli 2011, maka saya menemukan tentang 5-N untuk menegmbangkan pola pikir kreatif . Meminjam istilah 5-N dari Alfons Nardani, aktifis dilembaga Lembaga Dinamika Edukadi Dasar Manggunan. Yaitu :
1.Nonton (menyaksikan atau menonton)
2.Niteni (memperhatikan atau mengidentifikasi)
3.Ngeling-eling (mengingat-ingat)
4.Niru (meniru)
5.Nambahi (menambahkan)
Jika anda ingin mendesign , memperbarui, mengubah kemasan anda cobalah untuk memakai pola pikir 5-N. Sering-seringlah berjalan-jalan di Supermarket ataupun Mall dan lihatlah produk-produk competitor produk lain baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan produk anda.
Secara sederhananya rekan saya mengatakan gunakan ATM ( Ambil, Tiru, Modifikasi ).
Dengan demikian anda akan lebih mudah mengerti selera anda, serta mempercepat proses dalam mendesign karena anda bisa mengkomunikasikannya dengan jelas dan tepat.
Semoga bermanfaat