Rotogravure adalah salah satu teknologi dalam dunia percetakan. Rotogravure sendiri dalam dunia grafika berarti cetak dalam. Atau dalam bahasa awam adalah teknologi cetak yang biasa digunakan untuk mencetak media yang terbuat dari bahan yang fleksibel (misalnya; berbagai jenis plastik, alumunium dan kertas serta PVC). Bahan yang akan dicetak adalah dalam bentuk rol atau gulungan. Hasil dari cetakan rotogravure tersebut tidak langsung dapat dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa tahap, sbb (misalnya pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak).

Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa “metalize” (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).

Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di “aging”) terlebih dahulu.

Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin “slitter”, untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut.

Proses tersebut diatas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain, pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar diatas silinder besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting (pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta masih banyak lagi proses didalamnya. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot.

Dalam hal ini material yang bisa digunakan dalam cetak rotogravure antara lain : PP, PE, HD dan Karung (laminasi)

Perbedaan Sablon dan Rotogravure

  1. Cetak sablon menggunakan teknik manual sedangkan rotogravure menggunakan teknik mesin sehingga detail dan kecepatan bisa dihasilkan dengan baik dan cepat.
  2. Raster atau gradasi warna yang dihasilkan pada cetak sablon tidak sehalus raster yang dihasilkan cetak rotogravure.
  3. Untuk ilustrasi / gambar foto secara nyata tidak bisa dihasilkan secara maksimal dengan cetak sablon (kecuali pada teknik/cara-cara tertentu), sedangkan rotogravure bisa menghasilkan ilustrasi foto dengan baik.