Di Indonesia, kemasan makanan umumnya berbahan dasar kertas yang belum layak dijadikan sebagai kemasan pangan primer. Contohnya kertas koran, kertas bahan bekas cetakan, ataupun kertas daur ulang yang biasanya digunakan sebagai nasi kotak, nasi bungkus, bungkus gorengan, dan kotak martabak.

4a

Pada saat ini, kertas kemasan makanan tidak hanya difungsikan sebagai sarana untuk menyimpan produk yang akan dikemas saja, melainkan juga diharapkan menjadi media untuk promosi bagi produk yang akan dipasarkan sekaligus meningkatkan citra produk tersebut.

Kemasan makanan tentunya bertujuan menjaga makanan tersebut agar dapat dibawa berpergian serta melindunginya dari bakteri. Packaging makanan yang baik haruslah terbuat dari bahan yang tidak berbahaya apabila bersentuhan dengan makanan. Kemasan makanan sendiri dibuat melalui beberapa proses hingga akhirnya jadilah bentuk packaging makanan. Proses dimulai dari pemotongan kertas, pewarnaan, penambahan bahan kimia, pelipatan, dan pengeleman.

Apa jadinya jika bahan kimia masuk ke dalam tubuh Anda selaku pelanggan? Apa jadinya jika lem dari packaging makanan itu sendiri membaur terkena makanan? Sangat mengerikan jika membayangkannya. Maka dari itu, simaklah tips-tips berikut untuk menciptakan dus makanan yang aman digunakan :

  1. Dimulai dari bahan kertas, gunakanlah kertas yang tidak mengandung bahan kimia dan aman untuk makanan, yakni food grade paper.
  2. Jika makanan Anda termasuk makanan panas dan berkuah, gunakan lapisan anti minyak makanan pada kertas Anda, dan lapisan itu terdapat dalamfood grade paper.
  3. Desainlah dengan model mengunci, jadi Anda tidak perlu menggunakan lem lagi untuk merekatkan tiap sisi dari packaging makanan.
  4. Untuk penyelesaian, silahkan gunakanUV Waterbase.
  5. Buatlah kemasan makanan anda semenarik mungkin dengan desain yang eye catching atau enak dipandang dilengkapi dengan berbagai warna cerah sehingga menarik konsumen untuk membelinya.