styrofoam-garbage

Tak dipungkiri lagi bahwa sekarang mulai mewabah penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan di sekitar kita. Khususnya para pedagang makanan yang sering sekali menggunakan benda ini sebagai pembungkusnya. Pedagang yang selama ini mengemas makanan dan minuman dengan styrofoam harus siap-siap menggantinya dengan kemasan lain.Meski diapresiasi, larangan penggunaan styrofoam belum memiliki payung hukum. Pedagang juga keluhkan pengganti styrofoam yang harganya lebih mahal

Dalam industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin atau hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang ‘salah kaprah’ menggunakannya sebagai gelas minuman dan wadah makanan.

 

Pakar persampahan dari Institut Teknolog Bandung (ITB) Enri Damanhuri mengatakan styrofoam adalah plastik yang paling bermasalah di antara jenis plastik lainnya karena membahayakan kesehatan dan lingkungan.

Beberapa hal yang bisa dijadikan alasan kenapa kita perlu mengurangi penggunaan styrofoam pada kehidupan kita adalah bahan ini terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diproses dengan menggunakan. BENZANA (alias benzene). Padahal benzana termasuk zat yang bisa
menimbulkan banyak penyakit.Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bis a menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.

 

Sampah plastik terutama styrofoam, yang dibuang ke perairan, lama kelamaan akan terpecah-pecah menjadi pecahan kecil plastik tak kasat mata yang disebut mikroplastik. Mikroplastik itu kemudian dimakan oleh ikan. Ikan tersebut lalu  kita kkonsumsi. Itu artinya benzenanya juga masuk ke dalam tubuh kita. Kembali lagi ke masalah kesehatan manusia,

 

Semoga setelah membaca artikel ini kita mejadilebih mawas diri dan mengurangi penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan dan selalu konsisiten untuk menjauhkan diri dari styrofoam. Semoga bermanfaat materi yang dapat kita sampaikan pada kesempatan kali ini, Terima Kasih.