Banyak yang berpikir bila seseorang dapat terkena virus corona dari makanan dan kemasan makanan yang digunakan untuk membungkusnya. Meskipun harus sangat berhati-hati dalam hal kebersihan, namun nyatanya hanya ada risiko rendah terinfeksi virus corona dari makanan dan kemasannya.

Menurut ahli, sangat tidak mungkin Anda tertular virus corona dengan mengonsumsi makanan yang terinfeksi atau dengan menenteng produk dan kemasan yang telah bersentuhan dengan virus corona. Dikatakan jika belum ada bukti bila penularan virus corona dapat terjadi melalui makanan.

Menurut Disease Control and Prevention (CDC) atau pusat pengendali dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat, virus corona umumnya dianggap menyebar dari orang ke orang lain melalui tetesan cairan pernapasan. CDC pun menjelaskan dalam panduannya tentang masalah tersebut. Dikatakan bila sekarang ini tidak ada bukti yang mendukung penularan virus corona yang terkait dengan makanan. Virus corona sebenarnya sering diidentikan dengan kelangsungan hidup yang buruk pada permukaan dan tidak dapat berkembang biak dalam makanan. Menurut Dr Stephen Baker, seorang profesor dari Cambridge University Department of Medicine, ia menjelaskan tentang short window dari virus corona pada permukaan memastikan ada pada peluang ‘sangat rendah’ seseorang terkena virus corona dengan mengonsumsi makanan dengan virus diatasnya.
Badan kesehatan dunia atau WHO juga setuju bahwa Anda tidak akan menelan virus saat makan. WHO pun menambahkan bila virus corona tidak dapat berkembang biak dalam makanan, namun hanya memperlukan binatang atau manusia sebagai inang untuk berkembang biak.

Sementara itu, biarpun CDC mengakui bahwa ‘mungkin saja’ seseorang terkena virus corona dengan menyentuh sebuah permukaan atau objek, seperti sebuah wadah kemasan, yang memiliki virus diatasnya dan ketika menyentuh mulut, hidung atau bahkan mata, hal ini menekankan bahwa itu tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus corona yang
sekarang sudah begitu massif di seluruh dunia. Selanjutnya, CDC juga menyimpulkan bahwa secara umum, karena kelangsungan hidup yang
buruk dari virus corona di atas permukaan, maka ada kemungkinan risiko penyebaran yang sangat rendah dari produk makanan atau kemasan yang digunakan. Menurut hasil penelitian, kontak dengan orang lain yang diketahui positif terinfeksi virus corona menjadi risiko terbesar seseorang terkena virus corona. Dalam pedoman tentang penanganan dan menyiapkan makanan, lebih lanjut UNICEF mencatat bila risiko terbesar
datang dari kontak yang dekat dengan orang lain di luar saat melakukan food shopping atau menerima food delivery.

Meskipun risiko infeksi dari makanan dan kemasan makanan dianggap rendah, tetapi ada langkah-langkah keamanan yang direkomendasikan yang dapat Anda praktikan, seperti yang dijelaskan oleh UNICEF dalam tips kebersihannya selama pandemi virus corona.
.Keluarkan dan buang kemasan yang tidak perlu, dan gunakan nampan yang memiliki penutup.
.Makanan yang dibeli dari take-away seharusnya dipindahkan dari wadahnya dan wadah tersebut segera dibuang, lalu makanan yang dibeli ditaruh di atas piring yang bersih.
.Bersihkan kaleng dan kemasan lain hingga bersih dengan disinfektan sebelum membuka atau menyimpannya.

.Segera buka produk seperti buah dan sayur, lalu dicuci secara menyeluruh.
.Setelah menenteng makanan dan kemasannya, segera cuci tangan dengan sabun atau gunakan lotion tangan yang berbasis alkohol.

Jika Anda adalah seorang produsen makanan yang ingin menjaga kualitas makanan di saat pandemi virus corona, Anda dapat bekerja sama dengan Asia Baru Packaging. Produsen kemasan ini selalu mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen sehingga Anda tidak perlu ragu untuk mempercayakan pengerjakan kemasan makanan kepada Asia Baru Packaging. Segera kunjungi website resmi Asia Baru Packaging di www.asiabaru.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.